Kamis, 13 Oktober 2011

Kabupaten Bangli

Sejarah Bangli

Menurut Prasasti Pura Kehen kini tersimpan di Pura Kehen, diceritakan bahwa pada zaman silam didesa Bangli berkembang wabah penyakit yang disebut kegeringan yang menyebabkan banyak penduduk meninggal.Penduduk lainnya yang masih hidup dan sehat menjadi ketakutan setengah mati,sehinnga mereka berbondong-bondong meninggalkan desa guna menghindari wabah tersebut. Akibatnya Desa Bangli menjadi kosong karena tidak ada seorangpun yang berani tinggal disana.
              Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti Ketana yang bertahta kala itu dengan segala upaya berusaha mengatasi wabah tersebut. Setelah keadaan pulih kembali sang raja yang kala itu bertahta pada tahun Caka 1126, tanggal 10 tahun Paro Terang,hari pasaran Maula,Kliwon,Chandra (senin), Wuku Klurut tepatnya tanggal 10 Mei 1204,memerintahkan kepada putra-putrinya yang bernama Dhana Dewi Ketu agar mengajak penduduk ke Desa Bangli guna bersama-sama membangun memperbaiki rumahnya masing-masing sekaligus menyelenggarakan upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, katiga, Kapat, Kalima, Kalima, Kanem, Kapitu, kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu beliau memerintahkan kepada seluruh pendududk agar agar menambah keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan mengijinkan membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Untuk itu pada setiap upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harus sembahyang.
Pada saat itu juga, tanggal 10 Mei 1204, Raja Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana mengucapkan pemastu yaitu:
 “Barang siapa yang tidak tunduk dan melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa hujan atau mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah mati arwahnya disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke dalam api neraka”.
 Bertitik tolak dari titah-titah Sang Raya yang dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 1204, maka pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bangli.

Geografi

              Kabupaten Bangli terletak diantara 1150 13’ 48” sampai 1150 27’ 24” Bujur Timur dan 80 8’ 30” sampai 8 31’ 87” Lintang Selatan. Posisinya berada ditengah-tengah Pulau Bali, sehingga merupakan satu-satunya Kabupaten yang tidak memiliki pantai/ laut.
              Luas wilayah Kabupaten Bangli sebesar 520,81 Km2 atau 9,25% dari luas wilayah Propinsi Bali. Ketinggian dari permukaan laut antara 100 – 2.152 m sehingga tanaman apa saja bias tumbuh didaerah ini. Secara fisik dibagian selatan merupakan daerah dataran rendah dan bagian utara merupakan pegunungan. Puncak tertinggi adalah Puncak Penulisan, terdapat Gunung Batur dengan kepundannya Danau Batur yang memiliki luas sekitar 1.067,50 Ha. Jarak dari Ibukota kabupaten ke Ibukota Popinsi sekitar 40 Km.
              Bila dilihat dari penggunaan tanahnya, dari luas wilayah yang ada sekita 2.890 Ha merupakan lahan sawah, 29.087 Ha merupakan lahan kering, 9,341 Ha merupakan hutan Negara, 7.719 Ha merupakan tanah perkebunan dan sisanya seluas 3.044 Ha merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai dan lain-lain).
              Kabupaten Bangli sebagian besar daerahnya merupakan dataran tinggi, hal ini berpengaruh terhadap keadaan iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan perputaran atau pertemuan arus udara yang disebabkan karena adanya pegunungan didaerah ini yang menyebabkan surah hujan didaerah ini tahun 2008 relatif tinggi. Hal ini terjadi pada bulan-bulan Januari, Maret, April dan Desember.

Kependudukan

Jumlah dan Kepadatan Penduduk
              Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, penduduk Kabupaten Bangli sebanyak 192.681 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 1990-2000 sebesar 0,92% per tahun. Sedangkan dari hasil registrasi penduduk keadaan akhir tahun 2008 penduduk Kabupaten Bangli tercatat jumlahnya 213.808 jiwa dengan laju pertumbuhan untuk tahun 2000-2008 sebesar 0,41%, dengan kepadatan rata-rata 411 jiwa/km2, sex rationya adalah 99,50.

Mutasi Penduduk
              Mutasi penduduk disebabkan oleh kelahiran, kematian dan perpindahan baik yang masuk maupun yang keluar wilayah. Berdasarkan data registrasi penduduk Kabupaten Bangli tahun 2008 tercatat jumlah kelahiran sebanyak 2.140 orang, kematian sebanyak 1.285 orang. Sedangkan penduduk yang masuk ke Kabupaten Bangli sebanyak 963 orang dan yang keluar dari Kabupaten Bangli sebanyak 936 orang.

Pemerintahan

Secara administratif Kabupaten Bangli terbagi menjadi empat daerah kecamatan yaitu Kecamatan Kintamani, Kecamatan Tembuku, Kecamatan Susut dan Kecamatan Bangli. Mempunyai 72 Desa/kelurahan dengan 332 banjar dinas/lingkungan. Dari 72  desa/kelurahan tersebut sebanyak 48 desa/kelurahan berada di Kecamatan Kintamani Selain desa/kelurahan administratif terdapat juga desa pekraman sebanyak 159 buah yang merupakan lembaga tradisional yang memiliki hak otonomi dalam menjalankan pemerintahannya.
              Berdasarkan kriteria desa perkotaan (urban) dan desa perdesaan (rural), di Kabupaten Bangli terdapat 4 desa perkotaan dan sisanya 68 desa merupakan desa perdesaan. Dengan demikian setiap program pembangunan yang diarahkan ke tingkat desa nantinya diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan selanjutnya dapat meningkatkan status desa yang bersangkutan dari perdesaan menjadi perkotaan seiring dengan peningkatan kesejahteraan dan ketersediaan infrastruktur  di desa bersangkutan. 


Info lebih lanjut silakan hubungi : 

Pemerintah Kabupaten Bangli`

Alamat:
Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 30
Bangli
Bali
80613
Indonesia

Email: info@banglikab.go.idAlamat Email ini telah diproteksi dari spam bots, anda harus mengaktifkan JavaScript untuk melihatnya.
Telephone: +6236691032
Fax: +6236692739

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silakan berkomentar dengan menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK