Sejarah Bangli
Menurut Prasasti Pura Kehen kini tersimpan di
Pura Kehen, diceritakan bahwa pada zaman silam didesa Bangli berkembang
wabah penyakit yang disebut kegeringan yang menyebabkan banyak penduduk
meninggal.Penduduk lainnya yang masih hidup dan sehat menjadi ketakutan
setengah mati,sehinnga mereka berbondong-bondong meninggalkan desa guna
menghindari wabah tersebut. Akibatnya Desa Bangli menjadi kosong karena
tidak ada seorangpun yang berani tinggal disana.
Raja Ida Bhatara Guru Sri Adikunti
Ketana yang bertahta kala itu dengan segala upaya berusaha mengatasi
wabah tersebut. Setelah keadaan pulih kembali sang raja yang kala itu
bertahta pada tahun Caka 1126, tanggal 10 tahun Paro Terang,hari pasaran
Maula,Kliwon,Chandra (senin), Wuku Klurut tepatnya tanggal 10 Mei
1204,memerintahkan kepada putra-putrinya yang bernama Dhana Dewi Ketu
agar mengajak penduduk ke Desa Bangli guna bersama-sama membangun
memperbaiki rumahnya masing-masing sekaligus menyelenggarakan
upacara/yadnya pada bulan Kasa, Karo, katiga, Kapat, Kalima, Kalima,
Kanem, Kapitu, kaulu, Kasanga, Kadasa, Yjahstha dan Sadha. Disamping itu
beliau memerintahkan kepada seluruh pendududk agar agar menambah
keturunan di wilayah Pura Loka Serana di Desa Bangli dan mengijinkan
membabat hutan untuk membuat sawah dan saluran air. Untuk itu pada
setiap upacara besar penduduk yang ada di Desa Bangli harus sembahyang.
Pada saat itu juga, tanggal 10 Mei 1204, Raja
Idha Bhatara Guru Sri Adikunti Katana mengucapkan pemastu yaitu:
“Barang siapa yang tidak tunduk dan
melanggar perintah, semoga orang itu disambar petir tanpa hujan atau
mendadak jatuh dari titian tanpa sebab, mata buta tanpa catok, setelah
mati arwahnya disiksa oleh Yamabala, dilempar dari langit turun jatuh ke
dalam api neraka”.
Bertitik tolak dari titah-titah Sang Raya yang
dikeluarkan pada tanggal 10 Mei 1204, maka pada tanggal tersebut
ditetapkan sebagai hari lahirnya Kota Bangli.
Geografi
Kabupaten Bangli terletak diantara
1150 13’ 48” sampai 1150 27’ 24” Bujur Timur dan 80
8’ 30” sampai 8 31’ 87” Lintang Selatan. Posisinya berada
ditengah-tengah Pulau Bali, sehingga merupakan satu-satunya Kabupaten
yang tidak memiliki pantai/ laut.
Luas wilayah Kabupaten Bangli
sebesar 520,81 Km2 atau 9,25% dari luas wilayah Propinsi
Bali. Ketinggian dari permukaan laut antara 100 – 2.152 m sehingga
tanaman apa saja bias tumbuh didaerah ini. Secara fisik dibagian selatan
merupakan daerah dataran rendah dan bagian utara merupakan pegunungan.
Puncak tertinggi adalah Puncak Penulisan, terdapat Gunung Batur dengan
kepundannya Danau Batur yang memiliki luas sekitar 1.067,50 Ha. Jarak
dari Ibukota kabupaten ke Ibukota Popinsi sekitar 40 Km.
Bila dilihat dari penggunaan
tanahnya, dari luas wilayah yang ada sekita 2.890 Ha merupakan lahan
sawah, 29.087 Ha merupakan lahan kering, 9,341 Ha merupakan hutan
Negara, 7.719 Ha merupakan tanah perkebunan dan sisanya seluas 3.044 Ha
merupakan lahan lain-lain (jalan, sungai dan lain-lain).
Kabupaten Bangli sebagian besar
daerahnya merupakan dataran tinggi, hal ini berpengaruh terhadap keadaan
iklim di wilayah ini. Keadaan iklim dan perputaran atau pertemuan arus
udara yang disebabkan karena adanya pegunungan didaerah ini yang
menyebabkan surah hujan didaerah ini tahun 2008 relatif tinggi. Hal ini
terjadi pada bulan-bulan Januari, Maret, April dan Desember.
Kependudukan
Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan hasil sensus penduduk
tahun 2000, penduduk Kabupaten Bangli sebanyak 192.681 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk tahun 1990-2000 sebesar 0,92% per tahun. Sedangkan
dari hasil registrasi penduduk keadaan akhir tahun 2008 penduduk
Kabupaten Bangli tercatat jumlahnya 213.808 jiwa dengan laju pertumbuhan
untuk tahun 2000-2008 sebesar 0,41%, dengan kepadatan rata-rata 411
jiwa/km2, sex rationya adalah 99,50.
Mutasi Penduduk
Mutasi penduduk disebabkan oleh
kelahiran, kematian dan perpindahan baik yang masuk maupun yang keluar
wilayah. Berdasarkan data registrasi penduduk Kabupaten Bangli tahun
2008 tercatat jumlah kelahiran sebanyak 2.140 orang, kematian sebanyak
1.285 orang. Sedangkan penduduk yang masuk ke Kabupaten Bangli sebanyak
963 orang dan yang keluar dari Kabupaten Bangli sebanyak 936 orang.
Pemerintahan
Secara administratif Kabupaten Bangli terbagi
menjadi empat daerah kecamatan yaitu Kecamatan Kintamani, Kecamatan
Tembuku, Kecamatan Susut dan Kecamatan Bangli. Mempunyai 72
Desa/kelurahan dengan 332 banjar dinas/lingkungan. Dari 72
desa/kelurahan tersebut sebanyak 48 desa/kelurahan berada di Kecamatan
Kintamani Selain desa/kelurahan administratif terdapat juga desa
pekraman sebanyak 159 buah yang merupakan lembaga tradisional yang
memiliki hak otonomi dalam menjalankan pemerintahannya.
Berdasarkan kriteria desa perkotaan
(urban) dan desa perdesaan (rural), di Kabupaten Bangli terdapat 4 desa
perkotaan dan sisanya 68 desa merupakan desa perdesaan. Dengan demikian
setiap program pembangunan yang diarahkan ke tingkat desa nantinya
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan
selanjutnya dapat meningkatkan status desa yang bersangkutan dari
perdesaan menjadi perkotaan seiring dengan peningkatan kesejahteraan dan
ketersediaan infrastruktur di desa bersangkutan.
Info lebih lanjut silakan hubungi :
Pemerintah Kabupaten Bangli`
Jl. Brigjen Ngurah Rai No. 30 |
Bangli |
Bali |
80613 |
Indonesia |
info@banglikab.go.id | |
+6236691032 | |
+6236692739 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan berkomentar dengan menggunakan hati nurani dan tidak mengandung SARA, SEX dan POLITIK